Pengaruh Spritualitas Terhadap Pelaksanaan Penginjilan Di Jemaat Gereja Mawar Sharon Surabaya Selatan
Abstract
The problems in this study are as follows: there are still many areas in Indonesia that have not heard the gospel because many Christians have not carried out evangelism, Second, many people are reluctant and lazy so that the congregation does not do evangelism Third, lack of knowledge about the methods used in evangelism. Fourth, the implementation of evangelism is not optimal because it is only carried out by certain people. Fifth, the implementation of evangelism is not carried out properly due to various external and internal challenges. The discussion of the research article is to find out how much influence spirituality has on the implementation of evangelism at Mawar Sharon Church, South Surabaya and the second is to find out whether there is a relevant influence between spirituality and evangelism. This paper will describe the role of Spirituality that affects evangelism. The method used in writing this research article is a research design using positivist (quantitative). The positivist research relies on quantification in data collection and data analysis to test the established hypotheses. The results of the calculation of a simple correlation between Spirituality (X) and Congregational Evangelization (Y) found an R value of 0.794 and a positive value. This means that the magnitude of the relationship between Spirituality and the Implementation of Congregational Evangelization at Mawar Sharon Church, South Surabaya is 0.794 in the high category.
Abstrak Bahasa Indonesia
Permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: masih banyak daerah di Indonesia yang belum mendengar Injil karena banyak orang Kristen yang belum melaksanakan penginjilan, Kedua, banyak orang yang segan dan malas sehingga membuat jemaat tidak melakukan penginjilan Ketiga, kurangnya pengetahuan tentang metode-metode yang digunakan dalam penginjilan. Keempat, Pelaksanaan penginjilan menjadi tidak maksimal karena hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja. Kelima, Pelaksanaan Penginjilan tidak dilakukan dengan baik karena berbagai tantangan dari luar maupun dalam pribadi. Pembahasan artikel penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh spritualitas terhadap pelaksanaan penginjilan di Gereja Mawar Sharon Surabaya Selatan dan yang kedua untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang relevan antara spritualitas terhadap penginjilan. Tulisan ini akan menjabarkan peranan Spritualitas yang mempengaruhi penginjilan. Metode yang digunakan penulisan artikel penelitian ini adalah Rancangan penelitian menggunakan Positivis (Kuantitatif). Penelitian positivis bersandar pada kuantifikasi dalam pengumpulan data dan analisis data untuk memguji hipotesis yang ditetapkan.Kesimpulan dari tulisan ini membuktikan bahwa Ada Pengaruh Spiritualitas terhadap Pelaksanaan Penginjilan di Gereja Mawar Sharon Surabaya Selatan. Hasil perhitungan kolerasi sederhana antara Spritualitas (X) dengan Pelaksanaan Penginjilan Jemaat (Y) ditemukan nilai R, sebesar 0,794 dan bernilai positif. Artinya, besarnya hubungan antara Spritualitas terhadap Pelaksanaan Penginjilan Jemaat di Gereja Mawar Sharon Surabaya Selatan adalah 0,794 dalam kategori tinggi.
Downloads
References
[2] Ibid, 40.
[3] J.I Packer Evangelins and the sovereignty of God (Surabaya: Momentum, 2009), 27.
[4] Henk Venema, Injil untuk Semua Orang, Peny. H.A. Oppusunggu, ed. Kedua, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2006), 71.
[5] Dean Wiebracht, Menjawab Tantangan Amanat Agung, Pen. Suryadi, ed. Keempat, (Jakarta: ANDI, 2008), 14.
[6] Anne Ruck Mengutip Suryadinata, ap.cit, 104-105. Pada tahun 2009 Departemen Agama menghitung penduduk Kristen (Prostestan 9,4% (Direktori Gereja-gereja, Yayasan, Pendidikan Agama dan Keagamaan Kristen di Indonesia. Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Kristen, 2010, 361), 90
[7] Di baca senin, November 2019, Agama Kristen dan Katolik di Indonesia, https://www.indonesia-investments.com
[8] Indonesia Profil Suku Terabaikan, (Jakarta: Indonesia Pelangi Nusantara, 2017), 7.
[9] Handi Irawan, Kresnayana Yahya, dkk, Iman Kristiani, Politik, dan Nasionalisme di Indonesia, ed. Pertama (Jakarta: Bilangan Reserch Center, 2018), 21.
[10] Elmet Towns dan dkk, Evaluating The Church Growth Movement, Pen. Mennase Rumkeny, (Malang: Gandum Mas 2006), 270.
[11] D.W. Ellis, Metode Pengginjilan (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OMF,2005), 8.
[12] Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 2.
[13] A S. Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictioanry: International Stundet’s Edition, cetakan ke-8, (Oxford: Oxford University, 2010), 1435.
[14] Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: Gramedia, 2013), 1335
[15] Amelia Kimberlyann Rumbiak, Teologi Ibadah dan Spiritualitas Generasi Milenial, Jurnal Teologi Amreta Volume 3, No. 2, Juni 2020:70. Lihat di https://media.neliti,com.media/publication/326373-teologi-ibadah-dan-spiritualitas-generasb9979ed0.pdf.
[16] Areyne Christi, Diktat Kuliah: Spiritualitas I, Surabaya: STT Bethany, 2015, 1.
[17] Hall, C., Lindzey, G., & Campbell, J. (1998). Theories of personality. New York: J. Willey & Sons.
[18] Jaenudin, U. (2012). Psikologi transpersonal. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.
[19] Hall, C., Lindzey, G., & Campbell, J. (1998). Theories of personality. New York: J. Willey & Sons.
[20] Nur Maulany Din El Fath, Hubungan Antara Spiritualitas dengan Penerimaan Orangtua yang Memiliki Anak Autis, (Makkasar: Skripsi Tidak diterbitkan, 2015), 15.
[21]Nur Maulany Din El Fath, Hubungan Antara Spiritualitas dengan Penerimaan Orangtua yang Memiliki Anak Autis, 15.
[22] Ibid. 16.
[23] Ibid. 6
[24] Junifrius Gultom, Teologi Misi Pentakostal – Isu-isu Terpilih (Jakarta: Bethel Press, 2015).
[25] Martina Novalina, Spiritualitas orang Kristen dalam Menghadirkan Kerajaan Allah di Tengah Tantangan Radikalisme Sekolah Tinggi Teologi Ekumene Jakarta: Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia, Vol. 1 No. 1 (2020): 26-37.
[26] Andar Ismail, Selamat Menabur (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 106. [27] David Ray Giffin, Visi-Visi Postmodern Spiritualitas (Yogyakarta: Kanisius, 2005), 44.
[28] Ensiklopedia Alkitab Masa Kini I, 184. [29]Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), 108.
[30] Ibid, 184.
[31] S. Wojowasito dan Toto Wasito, Kamus Inggris Indonesia (Bandung: Hasta, 1991).
[32] Gerald O’Collins, Edward G. Farrugia, Kamus Teologi (Yogyakarta: Kanisius, 2001).
[33] George W. Peters, Teologi Pertumbuhan Gereja (Malang: Gandum Mas, 1992), 2.
[34] Warren W. Wiersbe, Benar Di Dalam Kristus (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1997).
[35] Bagus Sujantoro, Misi dari Dalam Kristus (Jakarta: Obor Mitra Indonesia, 2001), 2.
[36] Darsono Eko Nugroho, Mewartakan Kasih Allah Dalam Konteks Indonesia Masa Kini (Yohyakarta: Taman Pustaka Kristen, 2009), 77.
[37] Horst Balz & Gerhard Schneider, Exegetical Dictionary of The New Testament (Volume 2), (Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company Grand Rapids, 1991; reprint ed., 2000), 69.
[38] Yakub Tomatala, Penginjilan Masa Kini, Jilid 1 (Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1988), 24.
[39] Ibid.
[40]https://ejournal.sttexcelsius.ac.id/index.php/excelsisdeo/article/view/18/16: 12 November 2021. 10.00.
[41] Mark Dever, 9 Tanda Gereja yang Sehat, Pen. Ichwei G. Indra dan Jessy Siswanto, ed. Pertama, (Surabaya: Momentum, 2010), 164.
[42] Yakob Tomatala, Teologi Misi (Jakarta: YT Leadership Foundation, 2003), 17.
[43] Yudho Bambang, How To Share The Gospel: Kiat Menginjili Dengan Sukses (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2007), 9.
[44] Packer, Penginjilan dan Kedaulatan Allah (Surabaya: Momentum, 2003), 29.
[45] D.W. Ellis, Metode Penginjilan: Istimewa Tepat Guna Bagi Penginjil Awam Praktis dan Taktis (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bida Kasih/OMF, 1999), 17. [46]Yakob Tomatala, Penginjilan Masa Kini 2, cet. Pertama (Malang: Gandum Mas, 1998), 21-22
[47] Y. Y. Tomatala, Penginjilan Masa Kini 2. Malang: Gandum Mas, 2004, 23.
[48] J. I. Packer, Penginjilan dan Kedaulatan Allah (Surabaya: Momentum, 2003), 29.
Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya