Studi Kritis Terhadap Konsep Suhento Liauw Tentang Keterpisahan Pribadi Tritunggal Secara Lokal
Abstract
In this 21st century, deviations from the doctrine of the Trinity have again been echoed by Christian splinters, as previously the teaching of the separation of the person of the Trinity had been anathematized by the church fathers. The most serious danger is the emergence of Independent Baptist fundamentalism (FBI) teachers who camouflage themselves to show the face and motives of the Trinity doctrine in a different packaging, namely: the local separation of the person of the Trinity. This article aims to find the motives for teaching the personal Trinitarian God locally as meant by Suhento Liauw. And find the Biblical basis used to claim that the person of God can be separated locally. Because adherents today often label themselves as true and most Biblical Christians. Therefore, the truth conveyed by this group requires clarification efforts to God's people so that they are not trapped in false teachings. The reason for falsification of the true teaching lies in a very significant degree of resemblance to the original teaching and there is even a very small chance of finding the difference when compared to Christian teaching in general. This study uses a qualitative approach through literature studies with content analysis. In this case the author concludes that the claims and teachings of the Independent Baptist Fundamentalist Christian group (FBI) have the potential to harm Christian faith.
ABSTRAK BAHASA INDONESIA
Di abad ke-21 ini, terdapat penyimpangan terhadap doktrin Tritunggal yang kembali digaungkan oleh beberapa kelompok Kristen yang bercabang, sebagaimana pada masa lalu pengajaran mengenai keterpisahan pribadi Tritunggal telah dianatemakan oleh bapa-bapa gereja. Bahaya yang sangat serius adalah kemunculan para pengajar fundamentalisme Baptis Independen (FBI) yang menyembunyikan motif dan doktrin Tritunggal dalam bentuk yang berbeda, yakni keterpisahan pribadi Tritunggal secara lokal. Artikel ini bertujuan untuk menemukan motif pengajaran pribadi Allah Tritunggal secara lokal seperti yang dimaksud oleh Suhento Liauw dan menemukan dasar Alkitab yang digunakan untuk mengklaim bahwa pribadi Allah dapat terpisah secara lokal. Para pengikut aliran Kristen ini sering mengklaim diri sebagai orang Kristen sejati dan paling Alkitabiah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menjelaskan kebenaran ajaran ini kepada umat Tuhan agar mereka tidak terjebak pada pengajaran palsu. Sebab, pemalsuan ajaran yang sejati sering kali menyerupai ajaran aslinya secara signifikan dan bahkan sulit untuk membedakan dari ajaran Kristen pada umumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dengan analisis isi. Dalam hal ini, penulis menyimpulkan bahwa klaim dan pengajaran dari kelompok aliran Kristen fundamentalisme Baptis Independen (FBI) berpotensi membahayakan iman Kristen.
Downloads
References
Berkhof, Louis. 2018. Teologi Sistematika: Doktrin Allah. Surabaya: Mementum.
Brill, J. W. 2018. Dasar Yang Teguh. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.
Dicker, Gordon S. 1995. Faith With Understanding. Australia: United Theological College.
Dkk, Erwin Tonius Zai. 2019. “Korelasi Pemahaman Doktrin Tritunggal Dengan Kedewasaan Iman.” Veritas Lux Mea: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 1(2): 87.
Enns, Paul. 2016. The Moody Handbook of Theology 1. Malang: Literatur SAAT.
Erickson, Millard J. 2014. Teologi Kristen: Volume Satu. Malang: Gandum Mas.
Kaseke, Fanny Yapi Markus. 2021. “Subordinasionisme Allah Tritunggal Dalam Pengajaran Pluralisme.” Jurnal Missio Ecclesiae 10(1): 71.
Kristiyanto, A. Eddy. 2013. “Teologi Trinitas Pasca Vatikan II: Suatu Model Kajian Dan Pendalaman Tentang Teologi Trinitas.” Jurnal Orientasi Baru 22(1): 46.
L, Harold Victor. 2016. Teologi Dan Teknologi Modern. Malang: Gandum Mas.
Letham, Robert. 2014. Allah Trinitas: Dalam Kitab Sejarah, Teologi Dan Penyembahan. Surabaya: Momentum.
Liauw, Andre M. 2020. “Tritunggal Sebagai Kosekuensi Logis Dari Catatan Alkitab.” Graphe Pedang Roh: 10.
Liauw, Andrew M. 2020. “Tritunggal Sebagai Kosekuensi Logis Dari Catatan Alkitab.” Grahpe Pedang Roh: 10.
Liauw, Stiven E. 2020. “Tritunggal Diajarkan & Diserang.” Graphe Pedang Roh: 7.
Liauw, Suhento. 2006. “Memuliakan Tubuh Kristus.” Grahpe Pedang Roh: 8.
———. 2019. “Pengakuan Iman.” Graphe Ministry: 1. http://graphe-ministry.org/pengakuan-iman/ (April 23, 2023).
———. 2020. “Fondasi Berdirinya Konsep Tritunggal.” Graphe Pedang Roh: 4.
Martasudjita, Emanuel. 2021. Teologi Inkulturasi: Perayaan Injil Yesus Kristus Di Bumi Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Messakh, Jacob. 2019. “Dinamika Keberadaan Allah Tritunggal Secara Teologis Dan Signifikansinya Bagi Iman.” Voise of Hami: Jurnal Teologi dan Pendidkan Agama Kristen 2(2): 100.
Nggadas, Deky Hidnas Yan. 2019. Doktrin Tritunggal Dan Bidat-Bidat. Batam.
Paparang, Stenly R. 2016. “Filsafat Trinitas.” Jurnal Luxnos 1(1): 94–120.
Pasi, Gregorius. 2017. Relevansi Doktrin Trinitas Bagi Kehidupan Bemasyarakat. Malang: STFT Widya Sasana.
Slawi. 2011. “Gregorius Dari Nazianzus: Orator Ulung Pembela Doktrin Tritunggal.” Tabloid Reformata: 21.
Tewuh, Jhosua B. 2018. “Doktrin Teologi Allah Tritunggal Adalah Berhala Yang Membutakan Banyak Orang Kristen Selama Ini. 666.” https://www.youtube.com/watch?v=ouv1QuPS_Ao&t=29s.
Thiessen, Hanry C. 2018. Teologi Sistematika. Malang: Gandum Mas.
Veldhuis, Henry. 2020. Kutahu Yang Kupercaya: Sebuah Penjelasan Tentang Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya